Jumat, 14 Desember 2012

Menyusuri Jejak minang Kabau Dirantau Hilir Teluk Kuantan



BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar belakang
Koto sentajo merupakan daerah yang terletak di kecamatan kuantan tengah, kabupaten kuantan singingi dan propinsi riau. Dan memiliki luas dan batas daerah 509 Km2, dengan batas sebelah utara berbatasan dengan geringging baru, sebelah selatan berbatasan dengan sungai batang kuantan, sebelah barat berbatasan dengan muaro sentajo, dan dan sebelah timur berbatasan dengan kampong baru sentajo. Dan memiliki penduduk yang terdaftar sebagai warga Negara yaitu laki-laki 720 orang, perempuan 725 0rang yang terdiri dari 373 kepala keluarga.
 Asal usul kenagarian sentajo menurut buku yang ada dan data yang ada bukan berasal dari minang kabau tapi beradasarkan adat minang kabau. Dan daerah sentajo ini terjadi didasarkan terjadinya letusan gunung besar Krakatau dan toba yang meletus pada tahun 1833.
Sedangkan menurut masyarakat setempat berdasarkan wawancara asal usul dari desa sentajo ini tidak jelas ada yang mengatakan dari singkarak, sumpur kudus dan ada juga mengatakan berasal dari pedagang-pedagang minang

Desa sentajo memiliki sosial yang hampir sama denggan minangkabau,yang sedikit berbeda dari desa sentajo adalah adanya kelompok sosial nan baleh urang(16 orang). Begitu juga dengan budaya dari desa sentajo juga tidak jauh berbeda dengan minang kabau dalam arti hampir sama dengan minang kabau yaitu matrilinear.dan desa sentajo meliki struktur pemerintahan dan kekuasaan juga hampir sama dengan minang kabau.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian kedaerah tersebut dengan judul ”menyusuri jejak minang kabau dirantau hilir teluk kuantan (desa sentajo)”.


B.      Rumusan masalah
Adapun rumusan masalahnya, yaitu sebagai berikut :
1.      Bagaimana bentuk gambaran lokasi penelitian
2.      Bagaimana bentuk struktur, hubungan dan kelompok sossial daerah sentajo.
3.      Bagaimana system kekerabatan adat dan tradisi, serata sejarah desa sentajo.
4.      Bagaimana bentuk politik dan geografis daerah sentajo.
C.      Batasan masalah
Berdasarkan runusan masalah dan latar belakang diatas, maka penulis membatasi masalah yaitu mengenai. Menyususuri jejak minang kabau dirantau hilir teluk kuantan desa sentajo.
D.     Tujuan Penelitian
 Dapun tujuan dari penelitian , yaitu sebagai berikut :
1.      Mengetahui gamabaran lokasi penelitian.
2.      Mentahui bentuk sturtus sosial,hubungan dan kelompok sosial desa sentajo.
3.      Mengetahui  bentuk system bdaya desa sentajo.
4.      Mengetahui bentuk politik dan geografis desa sentajo.
E.      Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini bermanfaat bagi :
1.      Pemerintah :  mengetahui dareah asal suatu penduduk.
2.      Desa sentajo :  sebagai masukan untuk mengelola desa sentajo berikutnya.
3.      Masyarakat : menambah pengetahuan tentang jejak minang kabau di rantau hilir teluk kuantan(desa sentajo.
4.      Peneliti : sebagai bahan masukan untuk penelitian selanjutnya





BAB II
PEMBAHASAN

Koto sentajo merupakan daerah yang terletak di kecamatan kuantann tengah, kabupaten kantan singingi propinsi riau. Dan memiliki luas dan batas daerah 509 Km2, dengan batas sebelah utara berbatasan dengan geringging baru, sebelah selatan berbatasan dengan sungai batang kuantan, sebelah barat berbatasan dengan muaro sentajo, dan dan sebelah timur berbatasan dengan kampong baru sentajo. Dan memiliki penduduk yang terdaftar sebagai warga Negara yaitu laki-laki 720 orang, perempuan 725 0rang.
 Asal usul kenagarian sentajo berdasarkan buku dan data yang dibacakan berdasarkan penelitian bukan berasal dari minang kabau tapi beradasrakan adat minang kabau. Dan daerah sentajo ini terjadi didasarkan terjadinya letusan gunung besar Krakatau dan toba yang meletus pada tahun 1833.
 Sedangkan menurut masyarakat setempat berdasarkan wawancara, asal usul dari desa sentajo ini tidak jelas ada yang mengatakan dari singkarak, sumpur kudus dan ada juga mengatakan berasal dari pedagang-pedagang minang
Desa sentajo memiliki sosial yang hampir sama denggan minangkabau,yang sedikit berbeda dari desa sentajo adalah adanya kelompok sosial nan baleh urang(16 orang). Begitu juga dengan budaya dari desa sentajo juga sama dengan minang kabau yaitu matrilinear.dan desa sentajo meliki struktur pemerintahan dan kekuasaan juga hampir sama dengan minang kabau.seperti:
A.     Sosial
1.      Struktur Masyarakat
Struktur masyarakat desa sentajo hampir sama denga minang kabau, desa sentajo memiliki beberapa suku yang saling berhubungan.
Suku-suku yang ada di desa sentajo
·         Melayu
·         Piliang
·         Pitopang
·         Caniago
·         Tanjuang
2.      Hubungan sosial
Masyarakat sentajo memiliki hubungan sosial yang baik , dan tiap tiap suku bediri sendiri tapi tetap melakukan hubungan baik antara suku yang satu denga suku yang lainya. Tiap tiap suku memiliki ninik mamaknya masing-masing.
Bentuk hubungan hubungan sosial antara suku  misalanya:
·         Suku caniago lebih dekat dengan suku piliang
·         Dan suku pitopang lebih dekat dengan melayu.
Contoh : apabila ada suatu rencana  akan mengadakan musyawarah maka antar suku salin bertemu dan saling berdekatan dan membuata masakan,  membuat kanji.
3.      Kelompok sosial
Desa sentajo dikelompokan menjadi beberapa suku, dan tiap-tiap suku memiliki ninik mamaknya masing-masing.
Peranan ninik mamak sangat penting dalam masyarakat sentajo, misalnya saja ketika ada acara perkawinan, upacara adat mamak sangat memiliki peran yang sangat penting untuk itu dalam pemilihan ninik mamak dalam masyarakat sentajo tidak boleh sembarangan orang, mamak yang akan dipilih adalah orang yang pandai berbicara.
Hal ini menandakan kelompok sosial didesa sentajo hampir sama dengan kelompok sosial minang kabau. Ada sedikit yang membedakan kelompok sosial antara desa sentajo dengan minang seperti: didesa sentajo terdapat kelompok  yang dinamakan nam baleh urang yang artinya kelompok enam belas orang yaitu terdiri dari :
·         Empat penghulu
·         Empat dubalang
·         Empat mentri
·         Empat tuo kampong


B. Budaya
1.  Sistem kekerabatan
   Sistem kekerabatannya sama dengan minang Yaitu matrilineal ( menurut garis keturunan ibu )
2.   Adat tradisi
   Adat tradisinya juga sama dengan sumbar dilihat dari :
-          Adat perkawinan
                  Di ibaratkan seperti bunga menghisap kumbang (sama- sama beruntung) maksudnya kedua-duanya dapat, dapat dari ibu bapak, dapat dari ninik mamak
.                 Laki- laki meminang perempuan, sesudah ada kata sepakat antara keduanya, baru di lansungkan pernikahan. Diwaktu acara pernikahan keluarga mempelai perempuan wajib menjeput mempelai laki- laki kerumahnya dan mempelai laki- laki lansung membawa anggun- anggun ( perlengkapan seperti kasur, lemari,dll ) ke rumah mempelai perempuan.
Jadi di sini peran mamak waktu baralek adalah : diwaktu anak kemenakannya menikah itu sudah menjadi hak dari mamak dan sewaktu pernikahan berlansung itupun menjadi tugas mamak. Dan setelah selesai menikah kedua mempelai wajib menjalang mamak kerumahnya dengan membawa rantang tapi tidak terlalu di tekankan.
-          Turun mandi
                  Acara turun mandi di desa koto sentajo juga sama dengan minang diantaranya jika acara turun mandi berlansung ada persyaratannya yaitu kain sakabuang kemudian mendoa. Turun mandi di laksanakan setelah tali pusat sibayi telah sehat, dan kebanyakan orang di waktu sibayi turun mandi lansung di kikahkan tapi kebanyakan ada juga yang belum.
-          Qikah
                  Acara qikahpun sama dengan sumbar diantaranya menyediakan seekor kambing untuk di semblih kemudian mendoa dan diundang para tetangga untuk makan bersama.
-          Ziarah kubur
                  Ziarah kubur ini dilakukan hari ke 2 idul fitri (wajib) setelah itu lansung berkumpul kerumah gadang untuk makan siang bersama, kemudian mendoa yang di hadiri oleh dunsanak- dunsanak pasukuan.
Tujuan dari berkumpul bersama di rumah gadang adalah supaya lebih mudah untuk bersilaturahni, jika diadakan di rumah masing- masing maka akan sulit bagi mamak untuk berkunjung karena rumah terlalu banyak.
3.      Sejarah
Menurut fakta sejarah Asal usul kenagarian sentajo bukan berasal dari  minang kabau melainkan berasal dari adat minang kabau
 Menurut masyarakat sentajo Asal usul desa koto sentajo sampai sekarang belum jelas ada yang bilang dari singkarak, sumpur kudus dan ada juga dari pedagang dari minang, kemudian mereka membangun suatu desa.
Diwaktu orang minang berdagang mereka singgah pada suatu tempat yang di namakan dengan ( Narosa). Dan di desa koto sentajo ada suatu hutan lindung di sana ada kuburan tak bertuan ( Kuburan anak dagang/ rantau yang tidak punya kerabat/ orang meninggal karena hanyut) di bawah hutan lindung ada sungai dan di dekat sungai itulah terletak suatu Narosa.
D. Politik
1.      Struktur kekuasaan
-          kepala desa ( mengurusi seluruh urusan masyarakat sentajo )
-          Penghulu ( Mengurusi pasukuan )
Dan di desa koto sentajo ini ada 1 desa 2 dusun yaitu
# kudus gontiang  (nama dusun)
Di sini ada kepala dusun tugasnya mengurusi sekelompok masyarakat dan di bantu RT dan RW
#  kudus bukik ( dusun yang barada di atas bulit )
Di sinilah letak kuburan tak bertuan ( kuburan anak rantau yang tidak mempunyai kerabat ).
2.      elit tradisional
elit tradisional desa sentajo yang sampai sekarang masih dibanggakan adalah:
-          pacu  jalur ( perlombaan jalur ( sejenis sampan ) yang di laksanakan pada hari kemerdekaan 17 agustus.
Jalur ini berbentuk sebatang kayu dengan panjang 17 m, diameter 160, isi 45 orang dan tidak boleh kurang tapi lebih boleh ini berdasarkan adat yang sudah ada.
Setiap perlombaan patih jalur ini memakai dukun ( magic) meskipun begitu tapi tidak pernah terjadi pertengkaran karena sudah di urusi oleh mamak mereka masing- masing.
D. Geografis ( cultural )
1.   kosmologis tentang nama- nama tempat
                     Asal usul nama Sentajo  yaitu didasarkan cerita ketika pedagang minang ( orang pariaman ) memancing  ikan setelah memakan umpan kemudian mereka bilang sentak jo yang artinya senta adalah tari sedangkan jo adalah panggilan orang pariaman terhadap sesama laki-laki. Jadi dapat disimpulkan sentak jo dapat diartikan dengan kata tarik jo.
Berasal dari kata ”tajun” ( arab) yaitu di lihat desa yang indah oleh seh tanjun sehingga desa itu di beri nama sentajo.
dari kosmologi di atas yang paling di terima dan di percaya atau yang sering disebut-sebutmasyarakat adalah  Sentak jo ”  yang didasarkan cerita dari pedagang minang yang sedang memancing ikan.
2.      Bentuk desa
Bentuk desa di sentajo terdiri dari 5 desa yaitu
v  Muaro sentajo,
v  koto tuo,
v  pulau kampuang,
v  kampuang baru
v  dan pulau komang sentajo,
desa sentajo memiliki lima pimpinan, berarti setiap desa memiliki 1 pimpinan.


















BAB III
PENUTUP
A.        Simpulan
desa sentajo merupakan desa yang kebudayaan, sosial, politik dan geografis (cultural)  hampir sama dengan minang kabau, sehingga desa sentajo dikatakan memliki asal usul yang berasal dari adat minang kabau. Segala adat yang ada dari desa sentajo bisa dikatakan semuanya hampir sama dengan minangkabau walaupun masih ada beberapa yang berbeda dari desa sentajo dengan minangkabau
B.         Saran
Dalam  melihat berbagai fenomena dan  permasalahan di atas dituntut kerjasama berbagai pihak, diantaranya:
1.      Pemerintah : Dalam pengambilan kebijakan lebih mempertimbangkan kesejahteraan  masyarakat dan adat-adat yang ada dalam masyarakat..
2.      Desa sentajo: agar melakukan evaluasi secara berkala dalam mengelola dan mempertahankan adat yang ada di desa sentajo
3.      Masyarakat : menyampaikan aspirasinya sesuai dengan aturan yang berlaku. Dan mempertahankan adat sesuai dengan aturan yang telah ada.














DAFTAR INFORMAN
NO
NAMA
TTL
UMUR
PEKERJAAN
PENDIDIKAN
1.                   
Bahmadal
Musi lawas, 19-11-1968
43     
Sek des
D3 pertanian
2.                   
Endang
-
29
RT
SMA
3.                   
Zulfan
-
59
P. KUA
-
4.                   
Jamilah
-
80
Tani dan RT
SMP
5.                   
teti
Jakarta, 26-6-1985
25
RT
SMP
6.                   
rina
-
35
RT
SMA

Bujang toli
1974
36
     Tani
            SD


















.

1 komentar:

  1. Asslmkm...,
    Nama saya,Okta Ridho Paliang Soni dari Suku Paliang (keturunan Ibu)

    saya orang Koto Sentajo, tinggal di Buriang dekat perbatasan dengan Muaro Sentajo.

    Dalam tulisan di atas ada beberapa penulisan yang salah serta referensi yang dimuat sangat minim (mohon periksa ulang),

    sebaiknya ditelusuri sumber2 tertulis yang ada,
    seperti naskah2 adat yang di dalamnya juga terdapat sejarah Kenegerian Sentajo,

    Bapak saya namanya Sabirudin dari Suku Jintanjuang (Tanjuang) beliau bekas Tuo Kampuang di rumah godangnya/gadang/adatanya.
    nah, bisa minta informasi kepada beliau.

    BalasHapus