BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Koto sentajo merupakan daerah yang terletak di
kecamatan kuantan tengah, kabupaten kuantan singingi dan propinsi riau. Dan
memiliki luas dan batas daerah 509 Km2, dengan batas sebelah utara berbatasan
dengan geringging baru, sebelah selatan berbatasan dengan sungai batang
kuantan, sebelah barat berbatasan dengan muaro sentajo, dan dan sebelah timur
berbatasan dengan kampong baru sentajo. Dan memiliki penduduk yang terdaftar
sebagai warga Negara yaitu laki-laki 720 orang, perempuan 725 0rang yang
terdiri dari 373 kepala keluarga.
Asal
usul kenagarian sentajo menurut buku yang ada dan data yang ada bukan berasal
dari minang kabau tapi beradasarkan adat minang kabau. Dan daerah sentajo ini
terjadi didasarkan terjadinya letusan gunung besar Krakatau dan toba yang
meletus pada tahun 1833.
Sedangkan menurut masyarakat setempat
berdasarkan wawancara asal usul dari desa sentajo ini tidak jelas ada yang
mengatakan dari singkarak, sumpur kudus dan ada juga mengatakan berasal dari
pedagang-pedagang minang
Desa sentajo memiliki sosial yang hampir sama
denggan minangkabau,yang sedikit berbeda dari desa sentajo adalah adanya
kelompok sosial nan baleh urang(16 orang). Begitu juga dengan budaya dari desa
sentajo juga tidak jauh berbeda dengan minang kabau dalam arti hampir sama
dengan minang kabau yaitu matrilinear.dan desa sentajo meliki struktur
pemerintahan dan kekuasaan juga hampir sama dengan minang kabau.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian kedaerah tersebut dengan judul ”menyusuri jejak
minang kabau dirantau hilir teluk kuantan (desa sentajo)”.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalahnya, yaitu sebagai
berikut :
1. Bagaimana bentuk gambaran lokasi penelitian
2. Bagaimana bentuk struktur, hubungan dan
kelompok sossial daerah sentajo.
3. Bagaimana system kekerabatan adat dan tradisi,
serata sejarah desa sentajo.
4. Bagaimana bentuk politik dan geografis daerah
sentajo.
C. Batasan masalah
Berdasarkan
runusan masalah dan latar belakang diatas, maka penulis membatasi masalah yaitu
mengenai. Menyususuri jejak minang kabau dirantau hilir teluk kuantan desa
sentajo.
D. Tujuan Penelitian
Dapun tujuan dari penelitian , yaitu sebagai
berikut :
1. Mengetahui gamabaran lokasi penelitian.
2. Mentahui bentuk sturtus sosial,hubungan dan
kelompok sosial desa sentajo.
3. Mengetahui
bentuk system bdaya desa sentajo.
4. Mengetahui bentuk politik dan geografis desa
sentajo.
E. Manfaat penelitian
Adapun manfaat
penelitian ini bermanfaat bagi :
1. Pemerintah :
mengetahui dareah asal suatu penduduk.
2. Desa sentajo :
sebagai masukan untuk mengelola desa sentajo berikutnya.
3. Masyarakat : menambah pengetahuan tentang
jejak minang kabau di rantau hilir teluk kuantan(desa sentajo.
4. Peneliti : sebagai bahan masukan untuk
penelitian selanjutnya
BAB II
PEMBAHASAN
Koto sentajo merupakan daerah yang terletak di
kecamatan kuantann tengah, kabupaten kantan singingi propinsi riau. Dan
memiliki luas dan batas daerah 509 Km2, dengan batas sebelah utara berbatasan
dengan geringging baru, sebelah selatan berbatasan dengan sungai batang
kuantan, sebelah barat berbatasan dengan muaro sentajo, dan dan sebelah timur
berbatasan dengan kampong baru sentajo. Dan memiliki penduduk yang terdaftar
sebagai warga Negara yaitu laki-laki 720 orang, perempuan 725 0rang.
Asal
usul kenagarian sentajo berdasarkan buku dan data yang dibacakan berdasarkan
penelitian bukan berasal dari minang kabau tapi beradasrakan adat minang kabau.
Dan daerah sentajo ini terjadi didasarkan terjadinya letusan gunung besar
Krakatau dan toba yang meletus pada tahun 1833.
Sedangkan menurut masyarakat setempat
berdasarkan wawancara, asal usul dari desa sentajo ini tidak jelas ada yang
mengatakan dari singkarak, sumpur kudus dan ada juga mengatakan berasal dari
pedagang-pedagang minang
Desa sentajo memiliki sosial yang hampir sama
denggan minangkabau,yang sedikit berbeda dari desa sentajo adalah adanya
kelompok sosial nan baleh urang(16 orang). Begitu juga dengan budaya dari desa
sentajo juga sama dengan minang kabau yaitu matrilinear.dan desa sentajo meliki
struktur pemerintahan dan kekuasaan juga hampir sama dengan minang
kabau.seperti:
A. Sosial
1. Struktur Masyarakat
Struktur masyarakat
desa sentajo hampir sama denga minang kabau, desa sentajo memiliki beberapa
suku yang saling berhubungan.
Suku-suku yang
ada di desa sentajo
·
Melayu
·
Piliang
·
Pitopang
·
Caniago
·
Tanjuang
2. Hubungan sosial
Masyarakat
sentajo memiliki hubungan sosial yang baik , dan tiap tiap suku bediri sendiri
tapi tetap melakukan hubungan baik antara suku yang satu denga suku yang
lainya. Tiap tiap suku memiliki ninik mamaknya masing-masing.
Bentuk hubungan
hubungan sosial antara suku misalanya:
·
Suku caniago
lebih dekat dengan suku piliang
·
Dan suku pitopang
lebih dekat dengan melayu.
Contoh : apabila
ada suatu rencana akan mengadakan
musyawarah maka antar suku salin bertemu dan saling berdekatan dan membuata
masakan, membuat kanji.
3. Kelompok sosial
Desa sentajo
dikelompokan menjadi beberapa suku, dan tiap-tiap suku memiliki ninik mamaknya
masing-masing.
Peranan ninik
mamak sangat penting dalam masyarakat sentajo, misalnya saja ketika ada acara
perkawinan, upacara adat mamak sangat memiliki peran yang sangat penting untuk
itu dalam pemilihan ninik mamak dalam masyarakat sentajo tidak boleh
sembarangan orang, mamak yang akan dipilih adalah orang yang pandai berbicara.
Hal ini
menandakan kelompok sosial didesa sentajo hampir sama dengan kelompok sosial
minang kabau. Ada sedikit yang membedakan kelompok sosial antara desa sentajo
dengan minang seperti: didesa sentajo terdapat kelompok yang dinamakan nam baleh urang yang artinya
kelompok enam belas orang yaitu terdiri dari :
·
Empat penghulu
·
Empat dubalang
·
Empat mentri
·
Empat tuo kampong
B. Budaya
1. Sistem
kekerabatan
Sistem kekerabatannya sama dengan minang Yaitu
matrilineal ( menurut garis keturunan ibu )
2. Adat tradisi
Adat tradisinya juga sama dengan sumbar dilihat dari :
-
Adat perkawinan
Di ibaratkan seperti
bunga menghisap kumbang (sama- sama beruntung) maksudnya kedua-duanya dapat,
dapat dari ibu bapak, dapat dari ninik mamak
. Laki-
laki meminang perempuan, sesudah ada kata sepakat antara keduanya, baru di
lansungkan pernikahan. Diwaktu acara pernikahan keluarga mempelai perempuan
wajib menjeput mempelai laki- laki kerumahnya dan mempelai laki- laki lansung
membawa anggun- anggun ( perlengkapan seperti kasur, lemari,dll ) ke rumah
mempelai perempuan.
Jadi di sini peran mamak
waktu baralek adalah : diwaktu anak kemenakannya menikah itu sudah menjadi hak
dari mamak dan sewaktu pernikahan berlansung itupun menjadi tugas mamak. Dan setelah
selesai menikah kedua mempelai wajib menjalang mamak kerumahnya dengan membawa
rantang tapi tidak terlalu di tekankan.
-
Turun mandi
Acara turun mandi di desa koto
sentajo juga sama dengan minang diantaranya jika acara turun mandi berlansung
ada persyaratannya yaitu kain sakabuang kemudian mendoa. Turun mandi di
laksanakan setelah tali pusat sibayi telah sehat, dan kebanyakan orang di waktu
sibayi turun mandi lansung di kikahkan tapi kebanyakan ada juga yang belum.
-
Qikah
Acara qikahpun sama dengan sumbar
diantaranya menyediakan seekor kambing untuk di semblih kemudian mendoa dan
diundang para tetangga untuk makan bersama.
-
Ziarah kubur
Ziarah kubur ini dilakukan hari ke 2
idul fitri (wajib) setelah itu lansung berkumpul kerumah gadang untuk makan
siang bersama, kemudian mendoa yang di hadiri oleh dunsanak- dunsanak pasukuan.
Tujuan dari berkumpul
bersama di rumah gadang adalah supaya lebih mudah untuk bersilaturahni, jika
diadakan di rumah masing- masing maka akan sulit bagi mamak untuk berkunjung
karena rumah terlalu banyak.
3.
Sejarah
Menurut
fakta sejarah Asal usul kenagarian sentajo bukan berasal dari minang kabau melainkan berasal dari adat
minang kabau
Menurut masyarakat sentajo Asal usul desa koto
sentajo sampai sekarang belum jelas ada yang bilang dari singkarak, sumpur
kudus dan ada juga dari pedagang dari minang, kemudian mereka membangun suatu
desa.
Diwaktu orang minang
berdagang mereka singgah pada suatu tempat yang di namakan dengan ( Narosa).
Dan di desa koto sentajo ada suatu hutan lindung di sana ada kuburan tak
bertuan ( Kuburan anak dagang/ rantau yang tidak punya kerabat/ orang meninggal
karena hanyut) di bawah hutan lindung ada sungai dan di dekat sungai itulah
terletak suatu Narosa.
D. Politik
1.
Struktur kekuasaan
-
kepala desa ( mengurusi seluruh urusan masyarakat sentajo
)
-
Penghulu ( Mengurusi pasukuan )
Dan di desa koto sentajo ini ada 1 desa 2 dusun yaitu
# kudus gontiang
(nama dusun)
Di sini ada kepala dusun tugasnya mengurusi sekelompok
masyarakat dan di bantu RT dan RW
# kudus bukik (
dusun yang barada di atas bulit )
Di sinilah letak kuburan tak bertuan ( kuburan anak
rantau yang tidak mempunyai kerabat ).
2.
elit tradisional
elit tradisional desa
sentajo yang sampai sekarang masih dibanggakan adalah:
-
pacu jalur (
perlombaan jalur ( sejenis sampan ) yang di laksanakan pada hari kemerdekaan 17
agustus.
Jalur ini berbentuk sebatang kayu dengan panjang 17 m,
diameter 160, isi 45 orang dan tidak boleh kurang tapi lebih boleh ini
berdasarkan adat yang sudah ada.
Setiap perlombaan patih jalur ini memakai dukun ( magic)
meskipun begitu tapi tidak pernah terjadi pertengkaran karena sudah di urusi
oleh mamak mereka masing- masing.
D. Geografis ( cultural )
1. kosmologis tentang nama- nama tempat
Asal usul nama Sentajo yaitu didasarkan cerita ketika pedagang minang
( orang pariaman ) memancing ikan setelah
memakan umpan kemudian mereka bilang sentak jo yang artinya senta adalah
tari sedangkan jo adalah panggilan orang pariaman terhadap sesama laki-laki.
Jadi dapat disimpulkan sentak jo dapat diartikan dengan kata tarik jo.
Berasal dari kata ”tajun”
( arab) yaitu di lihat desa yang indah oleh seh tanjun sehingga desa itu di
beri nama sentajo.
dari kosmologi di atas
yang paling di terima dan di percaya atau yang sering disebut-sebutmasyarakat
adalah Sentak jo ” yang didasarkan cerita dari pedagang minang
yang sedang memancing ikan.
2.
Bentuk desa
Bentuk desa di sentajo terdiri dari 5 desa yaitu
v
Muaro sentajo,
v
koto tuo,
v
pulau kampuang,
v
kampuang baru
v
dan pulau komang sentajo,
desa sentajo memiliki lima pimpinan, berarti setiap desa memiliki 1
pimpinan.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
desa sentajo merupakan desa yang kebudayaan, sosial, politik dan geografis (cultural) hampir sama dengan minang kabau, sehingga desa sentajo dikatakan memliki asal usul yang berasal dari adat minang kabau. Segala adat yang ada dari desa sentajo bisa dikatakan semuanya hampir sama dengan minangkabau walaupun masih ada beberapa yang berbeda dari desa sentajo dengan minangkabau
desa sentajo merupakan desa yang kebudayaan, sosial, politik dan geografis (cultural) hampir sama dengan minang kabau, sehingga desa sentajo dikatakan memliki asal usul yang berasal dari adat minang kabau. Segala adat yang ada dari desa sentajo bisa dikatakan semuanya hampir sama dengan minangkabau walaupun masih ada beberapa yang berbeda dari desa sentajo dengan minangkabau
B.
Saran
Dalam melihat berbagai fenomena dan permasalahan di atas dituntut kerjasama
berbagai pihak, diantaranya:
1. Pemerintah : Dalam pengambilan kebijakan lebih
mempertimbangkan kesejahteraan
masyarakat dan adat-adat yang ada dalam masyarakat..
2. Desa sentajo: agar melakukan evaluasi secara
berkala dalam mengelola dan mempertahankan adat yang ada di desa sentajo
3. Masyarakat : menyampaikan aspirasinya sesuai
dengan aturan yang berlaku. Dan mempertahankan adat sesuai dengan aturan yang
telah ada.
DAFTAR INFORMAN
NO
|
NAMA
|
TTL
|
UMUR
|
PEKERJAAN
|
PENDIDIKAN
|
||
1.
|
Bahmadal
|
Musi lawas, 19-11-1968
|
43
|
Sek des
|
D3 pertanian
|
||
2.
|
Endang
|
-
|
29
|
RT
|
SMA
|
||
3.
|
Zulfan
|
-
|
59
|
P. KUA
|
-
|
||
4.
|
Jamilah
|
-
|
80
|
Tani dan RT
|
SMP
|
||
5.
|
teti
|
Jakarta, 26-6-1985
|
25
|
RT
|
SMP
|
||
6.
|
rina
|
-
|
35
|
RT
|
SMA
|
||
|
Bujang toli
|
1974
|
36
|
Tani
|
SD
|
||
.
Asslmkm...,
BalasHapusNama saya,Okta Ridho Paliang Soni dari Suku Paliang (keturunan Ibu)
saya orang Koto Sentajo, tinggal di Buriang dekat perbatasan dengan Muaro Sentajo.
Dalam tulisan di atas ada beberapa penulisan yang salah serta referensi yang dimuat sangat minim (mohon periksa ulang),
sebaiknya ditelusuri sumber2 tertulis yang ada,
seperti naskah2 adat yang di dalamnya juga terdapat sejarah Kenegerian Sentajo,
Bapak saya namanya Sabirudin dari Suku Jintanjuang (Tanjuang) beliau bekas Tuo Kampuang di rumah godangnya/gadang/adatanya.
nah, bisa minta informasi kepada beliau.