Senin, 17 Desember 2012
Jumat, 14 Desember 2012
PUISI IBU
Engkau Hebat Ibu
Ibu...
Ibu...
adalah wanita
yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam
Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam
Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
APAKAH PEMBELAJARAN KOMPUTER DI USIA DINI SUDAH DIPERLUKAN SAAT SEKARANG?
Tidak dipungkiri saat ini
kemajuan IPTEK sangatlah cepat. Banyak orang yang ketinggalan dengan kemajuan
tersebut sehingga menjadikannya gaptek dan gagap menggunakan berbagai macam
teknologi khususnya komputer. Melihat situasi yang demikian, maka perlunya
memberikan pendidikan tentang IPTEK terutama komputer sejak dini kepada anak
agar tidak ada lagi orang yang gaptek dan gagap nantinya.
Tetapi disisi lain banyak
orang berpendapat bahwa komputer sebaiknya bjangan diberikan pada usia dini,
karena akan memaksa anak untuk menjangkau tahap berpikir operasional konkrit
sembentara mereka baru pada tahap simbolik. Akan tetapi penlitian-penelitian
menunjukkan sebaliknya. Mereka berpendapat jika anak dikenalkan sejak dini
dengan komputer maka mereka akan lebih kompeten dalam berpikir secara konkrit
dan menggunakan simbolisme dari pada sebelumnya.
Penelitian lain juga
menunjukkan bahwa bagi anak usia 3 dan 4 tahun, komputer memiliki manfaat dalam
mempertinggi kreativitas, intelegensia, keterampilan nonverbal, pengetahuan
structural, ingatan jangka panjang, kecekatan tangan, keterampilan verbal,
penyelesaian masalah abstraksi, keterampilan konseptual dan harga diri.
PENDIDIKA KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen.
Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak
melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental
maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut
masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age). Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh seorang ahli Perkembangan dan Perilaku Anak dari Amerika bernama
Brazelton menyebutkan bahwa pengalaman anak pada bulan dan tahun pertama
kehidupannya sangat menentukan apakah anak ini akan mampu menghadapi tantangan
dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar
dan berhasil dalam pekerjaannya.
Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti
dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri
sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar),
dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan
memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan
anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak
memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang
negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif.
KLONING
Kloning pengertian sederhanya
adalah cangkok; yaitu penggabungan unsur-unsur hayati dua atau lebih untuk
memperoleh manfaat tertentu. Di bidang biologi molekuler, pengertian kloning
ini sering dikonotasikan dengan teknologi penggabungan fragment (potongan) DNA,
sehingga pengertiannya identik dengan teknologi rekombinan DNA atau rekayasa
genetik. Namun pengertian di luar itu juga masih tetap digunakan, misalnya
kloning domba dsb, yang merupakan “penggabungan” unsur inti sel dengan sel
telur tanpa inti. Dengan demikian teknologi kloning ini juga termasuk dalam
wacana bioteknologi; malah bisa dikatakan sebagai hal yang mendasar untuk bioteknologi.
Teknologi kloning memang
memungkinkan untuk dikembangakan ke arah rekayasa pembuatan jaringan atau organ
tertentu. Namun mesti memperhatikan masalah etik (mungkin ada yang punya
pandangan tertentu mengenai etika ini? Ditinjau dari segi ajaran agama,
misalnya?). Mengenai rekayasa darah untuk keperluan transfusi, meskipun sel
darahnya sendiri bisa diusahakan melalui teknologi kloning (melalui stimulasi
hematopoietic progenitors, atau dari stem cells-nya), namun mesti juga harus
memperhatikan komponen-komponen lainnya selain komponen sel-sel darah.
Pengertian
cloning
Kloning adalah teknik membuat
keturunan derngan kode genetik yang sama dengan induknya, pada manusia kloning
dilakukan dengan mempersiapkan sel telur yang sudah di ambil intinya lalu
disatukan dengan sel somatic dari suatu organ tubu, kemudian hasilnya
ditanamkan dalam rahim seperti halnya pada bayi tabung.
EVALUASI ANAK USIA DINI
Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Davies
mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses untuk memberikan atau menetapkan
nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang,
maupun objek. Menurut Wand dan Brown, evaluasi merupakan suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu.
Pengertian
evaluasi lebih dipertegas lagi dengan batasan sebagai proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Dengan berdasarkan batasan-batasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai
sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun objek)
berdasarkan kriteria tertentu.
Evaluasi mencakup sejumlah teknik
yang tidak bisa diabaikan oleh seorang guru maupun dosen. Evaluasi bukanlah
sekumpulan teknik semata-mata, tetapi evaluasi merupakan suatu proses yang
berkelanjutan yang mendasari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang baik. Evaluasi
pembelajaran bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana efisiensi proses
pembelajaran yang dilaksanakan dan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
GIZI ANAK
I.
Pengertian Gizi Anak
Secara etimologi, kata
“gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang berarti “makanan”. Menurut
dialek Mesir, “ghidza” dibaca “ghizi”.
Gizi adalah proses makhluk hidup
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti
(penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan.
Ilmu
gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari proses pangan
setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan,
absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat
serta gigi yang sehat pula.
II.
Kelompok Makanan
Kelompok makanan terbagi atas 3, yaitu:
·
Makanan
pokok,contohnya beras, roti, sagu, sereal, gandum, dan kentang.
·
Lauk
pauk, contohnya daging, ayam, ikan, telur.
·
Sayuran,
contohnya bayam,wartel, brokoli.
·
Buah-buahan,
contohnya pepaya, pisang.
KONSEP DASAR PERKEMBANGAN SOSIAL
Syamsu
Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian
kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan
sebagao proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok,
moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling
berkomunikasi dan kerja sama.
Pada awal manusia
dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam
berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai
kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.
Kebutuhan
berinteraksi dengan orang lain telah dirsakan sejak usia enam bulan, disaat itu
mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya.
Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah
(tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang. Sunarto dan Hartono
(1999) menyatakan bahwa :
Hubungan sosial
(sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan.
Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh
kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia
menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang
amat kompleks.
PERKEMBANGAN SOSIAL AUD USIA TK
a. Pengertian
Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial berarti
perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi
orang yang mampu bermasyarakat (sozialized) memerlukan tiga proses. Ketiga
proses ini akan diuraikan sebagai berikut:
·
Belajar
berperilaku yang dapat diterima secara sosial
Setiap
kelompok sosial mempunyai standar bagi para anggotanya tentang perilaku yang
dapat diterima. Untuk dapat bermasyarakat anak tidak hanya harus mengetahui
perilaku yang dapat diterima, tetapi mereka juga harus menyesuaikan perilaku
dengan patokan yang dapat diterima.
·
Memainkan
peran sosial yang dapat diterima
Setiap
kelompok sosial mempunyai pola kebiasaan yang telah ditentukan dengan seksama
oleh para anggotanya dan dituntut untuk dipatuhi. Sebagai contoh ada peran yang
telah disetujui bersama bagi orang tua dan anak serta bagi guru dan murid.
Menyusuri Jejak minang Kabau Dirantau Hilir Teluk Kuantan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Koto sentajo merupakan daerah yang terletak di
kecamatan kuantan tengah, kabupaten kuantan singingi dan propinsi riau. Dan
memiliki luas dan batas daerah 509 Km2, dengan batas sebelah utara berbatasan
dengan geringging baru, sebelah selatan berbatasan dengan sungai batang
kuantan, sebelah barat berbatasan dengan muaro sentajo, dan dan sebelah timur
berbatasan dengan kampong baru sentajo. Dan memiliki penduduk yang terdaftar
sebagai warga Negara yaitu laki-laki 720 orang, perempuan 725 0rang yang
terdiri dari 373 kepala keluarga.
Asal
usul kenagarian sentajo menurut buku yang ada dan data yang ada bukan berasal
dari minang kabau tapi beradasarkan adat minang kabau. Dan daerah sentajo ini
terjadi didasarkan terjadinya letusan gunung besar Krakatau dan toba yang
meletus pada tahun 1833.
Sedangkan menurut masyarakat setempat
berdasarkan wawancara asal usul dari desa sentajo ini tidak jelas ada yang
mengatakan dari singkarak, sumpur kudus dan ada juga mengatakan berasal dari
pedagang-pedagang minang
PERANAN PEREMPUAN DALAM HISTORIOGRAFI INDONESIA
1. Sejarah yang Tersembunyi
Masyarakat umum telah
mengetahui bahwa istilah wanita “tersembunyi” dalam sejarah.“Hidden from
history” kata Sheila Rowbotham dalam bukunya yang berjudul HiddenFrom History:
Rediscovering Women in History. From the 17th Century to the Present.Pandangan
ini tidak lain disebabkan oleh penelitian dan penulisan sejarah yang cenderung
pada masalah sekitar politik dan kekerasan yang menurut Kuntowijoyodalam
bukunya Metodologi Sejarah, merupakan “dua hal yang selalu menjadi milikkaum
laki-laki”.
2.
Sejarah Bersifat Androsentris
oleh karena itu
rekonstruksi sejarah kita bercorak androsentris, karena sejarah berpusatpada
kegiatan kaum laki-laki. Hal ini pun kemudian oleh Ann D. Gordon dkk
dalamartikelnya yang berjudul “The Problem of Women’s History”. Dimana
dikatakan bahwasejarawan mengabaikan kaum wanita karena dalam pikiran mereka
yang signifikanadalah yang nyata di bidang politik dan ekonomi. Laki-laki aktif
dan wanita pasif;kehidupan wanita dianggap timelessness tak dibatasi oleh
waktu-berpusat pada mengandung dan memelihara anak dalam lingkungan
keluarga.Gambaran masa lalu semacam itu tentu saja tidak adil, karena melihat
wanita sebagaisecond sex semata-mata.
Sabtu, 01 Desember 2012
Pembelajaran Terpadu Model Jaring Laba-laba
Oleh:
MIRNA SARI
Pembelajaran Terpadu Model Jaring Laba-laba
1. Pengertian Model Jaring Laba-laba
Model jaring laba-laba merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik sebagai pusat pembelajaran yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan dan/ bidang pengembangan (Aisyah, dkk, 2007:4.3).
Istilah model jarring laba-laba digunakan untuk nama model ini karena bentuk rancangannya memang seperti jala atau jarring yang dibuat oleh laba-laba, dengan tema yang dibicarakan sebagai pusat atau laba-labanya.
Berdasarkan tema tersebut, ditentukan sub-sub tema sehingga akan memperjelas tema utama dengan menggunakan beberapa aspek kemamuan dasar yang ingin dikembangkan.
Masih menurut (Aisyah, dkk, 2007:4.12) ada enam langkah dalam menyusun rancangan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba. Keenam langkah tersebut yaitu:
• Mempelajari kompetisi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang pengembangan untuk masing-masing kelompok usia.
• Mengidentifikasi tema dan sub tema dan memetakannya.
• Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator yang akan dicapai dan sub tema yang dipilih
• Menyusun rencana kegiatan mingguan
• Menyusun kegiatan harian
Langkah awal dalam membuat rancangan pebelajaran model apapun adalah terlebih dahulu mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator pada setiap kelompok di lembaga PAUD. Kompetensi tersebut akan menjadi acuan dalam pembelajaran, dengan pemilihan tema dan kegiatan yang sesuai.
2. Kelebihan dan Keterbatasan Model Jaring Laba-laba
a. Kelebihan Model Jaring Laba-laba
• Anak dan guru sama-sama menyenangi kegiatan penentuan tema.
• Model jaring laba-laba relatif murah dilakukan oleh guru,termasuk guru yang belum berpengalaman.
• Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar.
• Memudahkan perencanaan.
• Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide yang berbeda yang terkait.
b. Keterbatasan Model Jaring Laba-laba
• Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah menyeleksi tema.
• Dibutuhkan waktu dan pikiran untuk mengaitkan setiap tema dengan sumber belajar yang tersedia dan beradaptasi dengan model ini.
• Adanya kecendrungan merumuskan suatu tema yang dangkal dan kurang bermakna bagi anak dan hanya sebagai tema yang artifisial.
• Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
3. Peranan Tema dalam Pembelajaran Model Jaring Laba-laba
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Tema memegang peranan penting dalam kegiatan pembelajaran PAUD, yaitu untuk:
• Memudahkan anak memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
• Memudahkan anak mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai bidang pengembangan dalam tema yang sama.
• Meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran
• Mengembangkan kompetensi bahasa lebih baik dengan mengaitkan aspek pengembangan dan pengalaman pribadi anak.
• Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disampaikan dalam konteks tema yang jelas
• Meningkatkan gairah belajar anak, karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata.
• Menghemat waktu karena bidang pengembangan disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan (Aisyah,2007:4.13)
1. Pengertian Model Jaring Laba-laba
Model jaring laba-laba merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik sebagai pusat pembelajaran yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan dan/ bidang pengembangan (Aisyah, dkk, 2007:4.3).
Istilah model jarring laba-laba digunakan untuk nama model ini karena bentuk rancangannya memang seperti jala atau jarring yang dibuat oleh laba-laba, dengan tema yang dibicarakan sebagai pusat atau laba-labanya.
Berdasarkan tema tersebut, ditentukan sub-sub tema sehingga akan memperjelas tema utama dengan menggunakan beberapa aspek kemamuan dasar yang ingin dikembangkan.
Masih menurut (Aisyah, dkk, 2007:4.12) ada enam langkah dalam menyusun rancangan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba. Keenam langkah tersebut yaitu:
• Mempelajari kompetisi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang pengembangan untuk masing-masing kelompok usia.
• Mengidentifikasi tema dan sub tema dan memetakannya.
• Mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan dengan mengacu pada indikator yang akan dicapai dan sub tema yang dipilih
• Menyusun rencana kegiatan mingguan
• Menyusun kegiatan harian
Langkah awal dalam membuat rancangan pebelajaran model apapun adalah terlebih dahulu mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator pada setiap kelompok di lembaga PAUD. Kompetensi tersebut akan menjadi acuan dalam pembelajaran, dengan pemilihan tema dan kegiatan yang sesuai.
2. Kelebihan dan Keterbatasan Model Jaring Laba-laba
a. Kelebihan Model Jaring Laba-laba
• Anak dan guru sama-sama menyenangi kegiatan penentuan tema.
• Model jaring laba-laba relatif murah dilakukan oleh guru,termasuk guru yang belum berpengalaman.
• Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar.
• Memudahkan perencanaan.
• Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide yang berbeda yang terkait.
b. Keterbatasan Model Jaring Laba-laba
• Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah menyeleksi tema.
• Dibutuhkan waktu dan pikiran untuk mengaitkan setiap tema dengan sumber belajar yang tersedia dan beradaptasi dengan model ini.
• Adanya kecendrungan merumuskan suatu tema yang dangkal dan kurang bermakna bagi anak dan hanya sebagai tema yang artifisial.
• Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
3. Peranan Tema dalam Pembelajaran Model Jaring Laba-laba
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Tema memegang peranan penting dalam kegiatan pembelajaran PAUD, yaitu untuk:
• Memudahkan anak memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu.
• Memudahkan anak mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai bidang pengembangan dalam tema yang sama.
• Meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran
• Mengembangkan kompetensi bahasa lebih baik dengan mengaitkan aspek pengembangan dan pengalaman pribadi anak.
• Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disampaikan dalam konteks tema yang jelas
• Meningkatkan gairah belajar anak, karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata.
• Menghemat waktu karena bidang pengembangan disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga kali pertemuan (Aisyah,2007:4.13)
Langganan:
Postingan (Atom)