Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Davies
mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses untuk memberikan atau menetapkan
nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang,
maupun objek. Menurut Wand dan Brown, evaluasi merupakan suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu.
Pengertian
evaluasi lebih dipertegas lagi dengan batasan sebagai proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Dengan berdasarkan batasan-batasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai
sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, maupun objek)
berdasarkan kriteria tertentu.
Evaluasi mencakup sejumlah teknik
yang tidak bisa diabaikan oleh seorang guru maupun dosen. Evaluasi bukanlah
sekumpulan teknik semata-mata, tetapi evaluasi merupakan suatu proses yang
berkelanjutan yang mendasari keseluruhan kegiatan pembelajaran yang baik. Evaluasi
pembelajaran bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana efisiensi proses
pembelajaran yang dilaksanakan dan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
Dalam rangka kegiatan pembelajaran, evaluasi dapat
didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Erman (2003:2) menyatakan bahwa
evaluasi pembelajaran juga dapat diartikan sebagai penentuan kesesuaian antara
tampilan siswa dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini yang dievaluasi adalah
karakteristik siswa dengan menggunakan suatu tolak ukur tertentu.
Karakteristik-karakteristik tersebut dalam ruang lingkup kegiatan
belajar-mengajar adalah tampilan siswa dalam bidang kognitif (pengetahuan dan
intelektual), afektif (sikap, minat, dan motivasi), dan psikomotor
(ketrampilan, gerak, dan tindakan). Tampilan tersebut dapat dievaluasi secara
lisan, tertulis, mapupun perbuatan. Dengan demikian mengevaluasi di sini adalah
menentukan apakah tampilan siswa telah sesuai dengan tujuan instruksional yang
telah dirumuskan atau belum.
Apabila lebih lanjut kita kaji pengertian evaluasi dalam
pembelajaran, maka akan diperoleh pengertian yang tidak jauh berbeda dengan
pengertian evaluasi secara umum. Pengertian evaluasi pembelajaran adalah proses
untuk menentukan nilai pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan
pengukuran dan penilaian pembelajaran. Pengukuran yang dimaksud di sini adalah
proses membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan
pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sedangkan penilaian yang
dimaksud di sini adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan
pembelajaran secara kualitatif.
Pengertian Evaluasi Di PAUD
Secara lebih luas evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauh mana suatu
program yang dikembangkan pada bidang pendidikan ke-TK-an berhasil diterapkan
dalam praktik kurikulumnya.Sedangkan membandingkan kinerja kurikulum yang kita
laksanakan dengan program yang dikembangkan pada TK sekolah lain, termasuk di
dalamnya membandingkan dengan tuntutan dan aspirasi masyarakat serta harapan
dari sekolah yang lebih tinggi, sering disebut juga dengan pembandingan
eksternal
Secara teknis, untuk
mengetahui apakah evaluasi atas program atau kurikulum tersebut dilakukan
secara baik, kita dapat melihatnya dengan berpatokan pada.
1. Hasil pekerjaan
(pelaporan) evaluasi kurikulum atau program yang dilaksanakan dapat diterima
secara baik oleh setiap pihak yang membutuhkan (tanpa syarat). Artinya
pelaporan yang dikemukankan tidak mendapatkan komplain yang cukup berarti.
2. Hasil evaluasi kurikulum
atau program tersebut menunjukan manfaat yang nyata atau berarti (significan)
bagi perkembangan anak dan pelaksanaan program kegiatan yang dilaksanakan.
Pada dasarnya tugas dan
kewenangannya relatif sama, hanya kita perlu memahami perbedaan-perbedaan yang
mendasar. Diantara perbedaan yang esensi adalah evaluasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Sesungguhnya evalusi kurikulum merupakan evaluasi dalam penerapak
kurikulum berstandar nasional yang dikembangkan atau disusun berdasarkan
kekampuan daerah/sekolah, potensi daerah, dengan kekhasan/ciri khas
daerah/sekolah.
Dengan demikian
prinsip-prinsip evaluasi di samping mengacu kepada kriteria nasional juga harus
senantiasa disesuaikan dengan daerah masing-masing. Penyesuaian tersebut tentu
dengan mempertimbangkan aspek relevansi, fleksibilitas, kontinuitas,
kepraktisan dan efektivitasnya.Evaluasi pelaksanaan Kurikulum Berbasis
Kompetensi tidak hanya mengevaluasi hasil belajar peserta didik dan proses
pembelajarannya semata, tetapi juga rancangan dan pelaksanaan kurikulum,
kemampuan dan kemajuan siswa, saran dan prasarana, serta sumber belajarnya.
TEKNIK EVALUASI
Teknik evaluasi digolongkan
menjadi 2 yaitu teknik tes dan teknik non Tes
1.
teknik
non tes meliputi ;
·
Rating
scale atau skala bertingkat menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka.
Angka-angka diberikan secara bertingkat dari angka terendah hingga angka paling
tinggi. Angka-angka tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk melakukan
perbandingan terhadap angka yang lain.
·
Kuesioner
adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. Dari segi yang
memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner langsung dan kuesioner
tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab langsung oleh
orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesiioner tidak langsung dijawab oleh
secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab seperti
contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban adalah seseorang yang buta huruf
maka dapat dibantu oleh anak, tetangga atau anggota keluarganya. Dan bila
ditinjau dari segi cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner
tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertututp adalah daftar pertanyaan
yang memiliki dua atau lebih jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda
silang (X) atau cek (√) pada awaban yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner
terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si penjawab diperkenankan memberikan
jawaban dan pendapat nya secara terperinci sesuai dengan apa yang ia ketahui.
·
Daftar
cocok adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan kolom
pilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau cek
(√) pada awaban yang ia anggap sesuai.
·
Wawancara,
suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan
yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. wawancara dibagi dalam 2
kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden)
diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia
diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara
terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih
dahulu yang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informsi-informasi yang
diperlukan saja.
·
Pengamatan
atau observasi, adalah suatu teknik yang dilakuakn dengan mengamati dan
mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Pengamatan
atau observasi terdiri dari 3 macam yaitu : (1) observasi partisipan yaitu
pengamat terlibat dalam kegiatan kelompok yang diamati. (2) Observasi
sistematik, pengamat tidak terlibat dalam kelompok yang diamati. Pengamat telah
membuat list faktor faktor yang telah diprediksi sebagai memberikan pengaruh
terhadap sistem yang terdapat dalam obejek pengamatan.
·
Riwayat
hidup, evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi mengenai
objek evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi tersebut.
2. Teknik tes. Dalam evaluasi
pendidikan terdapat 3 macam tes yaitu :
a. tes diagnostik
b. tes formatif
c. tes sumatif
a. tes diagnostik
b. tes formatif
c. tes sumatif
Jenis-jenis evaluasi
a.
Jenis
evaluasi berdasarkan tujuan
1. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi
yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor
penyebabnya.
2. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi
yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria
program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi
yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang
sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi
yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan
mengajar.
6. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang
dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekajra siswa.
b.
Jenis
evaluasi berdasarkan sasaran :
1)
Evaluasi
konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur
konteks program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun
kebutuhan-kebutuhan yang muncul
dalam perencanaan
dalam perencanaan
2)
Evaluasi
input
Evaluasi yang diarahkan untuk
mengetahui input baik sumber daya maupun strategi
yang digunakan untuk mencapai tujuan.
yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3)
Evaluasi
proses
Evaluasi yang di tujukan untuk
melihat proses pelaksanaan, baik mengenai
kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4)
Evaluasi
hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat
hasil program yang dicapai sebagai dasar
untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan
atau dihentikan
untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan
atau dihentikan
5)
Evaluasi
outcom atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat
hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni
evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
c.
Jenis
evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
1.
Evaluasi
program pembelajaran
Evaluais yang mencakup terhadap
tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran,
strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2.
Evaluasi
proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian
antara peoses pembelajaran dengan garis-garis
besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
3. Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
d.
Jenis
evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Berdasarkan objek :
ü
Evaluasi
input,yaitu evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap,
keyakinan.
ü
Evaluasi
tnsformasi,yaitu evaluasi terhadao unsur-unsur transformasi proses pembelajaran
anatara lain
materi, media, metode dan lain-lain.
materi, media, metode dan lain-lain.
ü Evaluasi output,yaitu evaluasi terhadap
lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
Berdasarkan subjek :
ü Evaluasi internal,yaitu evaluasi yang
dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
ü Evaluasi eksternal,yaitu evaluasi
yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua,
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar